•01:21
Pengajian of Dearest Friday – PDF (seri ke-45)
Jum’at, 10 April 2009

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

TARBIYATUL-AULAAD – PENDIDIKAN ANAK (2)

What : Apa Tujuan dan Materi Pendidikan Anak?

Jika disingkat tujuan pendidikan menurut Islam adalah:
Tujuan pendidikan = tujuan penciptaan manusia & tujuan risalah kenabian :

Tujuan pendidikan (penciptaan manusia) :
1. Abdullah (hamba Allah)
2. Khalifatullah (wakil-diamanati- Allah)

Tujuan pendidikan (risalah kenabian)
1. Akhlaqul-karimah (budi pekerti luhur)
2. Rahmatan lil-’aalamiin (rahmat alam)
3. Da’wah (ajakan ke jalan Allah)

Tujuan pendidikan menurut Islam adalah sama dengan tujuan Allah menciptakan manusia dan sama dengan tujuan Allah mengutus para nabi dan rasul. Tujuan ini merupakan perwujudan khaira ummah (best people). Manusia diciptakan oleh Allah swt. bukan tanpa tujuan, tanpa ukuran, dan bukan dengan sia-sia (QS. 3:190-191; 25:1-2; 54:49). Allah swt. menciptakan manusia dengan tujuan agar manusia menjadi hamba Allah (abdullah) yang selalu mengabdi (menyembah) kepada-Nya (QS. 2:21; 3:51; 4:36; 7:59,65,73,85; 51:56) dan wakil Allah (khalifatullah) di bumi untuk mengelola kehidupan (QS. 2:30-39).

Manusia sebagai hamba Allah berarti ia menjalankan fungsinya sebagai abdullah, yang senantiasa beribadah kepada Allah swt. Ibadah ialah segala aktifitas yang dilakukan dengan niat karena Allah, dengan mengikuti aturan Allah, dan dengan mencontoh Nabi Muhammad saw. sebagai utusan Allah, dan yang dipenuhi dengan rasa cinta dan takut kepada Allah swt. Jadi, manusia sebagai hamba Allah harus mengabdikan dirinya hanya kepada Allah swt., tidak sedikitpun menyekutukan-Nya dengan yang lain. Allah swt. Berfirman, yang artinya, “Hai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa” (QS. al-Baqarah 2:21); “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (QS. adz-Dzariyaat 51:56).

Walaupun demikian, dalam realitas sosial banyak manusia yang menghambakan diri (menyembah) kepada selain Allah seperti kepada hawa nafsu, uang, harta, jabatan, status, ilmu, teknologi, atasan, dan sebagainya (QS. 45:23-24). Mereka mencurahkan dengan sepenuhnya rasa cinta dan takut secara berlebihan kepada selain Allah tersebut, sehingga lupa fungsi kemanusiaannya sebagai hamba Allah (abdullah). Karena terlalu cinta kepada harta, uang, dan jabatan, mereka tidak memandang halal atau haram, asalkan tujuan tercapai.

Manusia sebagai wakil Allah di bumi berarti manusia melakukan fungsinya sebagai khalifah, yaitu khalifatullah fil-ardhi. Fungsi ini menuntut manusia untuk mengatur kehidupan dalam berbagai bidang di bumi dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan mengikuti peraturan-peraturan yang telah digariskan oleh Sang Pemberi mandat (kepercayaan) yaitu Allah swt. Jika aturan Allah ditaati, maka kehidupan dunia akan harmonis, sebagaimana keharmonisan kehidupan alam semesta yang telah mentaati aturan Allah (sunnatullah). Sebaliknya, jika kehidupan di bumi diatur oleh orang yang tidak beriman, yang mengingkari aturan Allah, maka konflik-konflik akan terus muncul.

Allah mengutus para nabi dan rasul, khususnya Rasulullah saw, dengan tujuan akhlaqul-karimah, rahmatan lil-‘aalamiin, dan da’wah. Pendidikan hendaknya juga bertujuan mencapai hal tersebut. Dalam hadits dinyatakan, “innamaa bu’itstu liutammima makaarimal-akhlaaq” (sesungguhnya aku diutus untuk memuliakan akhlaq). Dalam ayat dinyatakan, “wamaa arsalnaaka illaa rahmatan-lil-‘aalamiin” (dan tidaklah Aku mengutusmu – Muhammad, kecuali sebagai rahmah bagi alam semesta).

Allah berfirman, yang artinya, “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
(QS an-Nahl 24:125)

Materi Pendidikan Islam mencakup:
1. Pendidikan Nilai
2. Pendidikan Rohani (hati)
3. Pendidikan Jasmani
4. Pendidikan Akal (otak)
5. Pendidikan Ketrampilan

Al-Quran memberikan materi pendidikan untuk anak-anak, secara khusus, sebagai berikut (QS. Luqman 31:12-19) :
1. Aqidah Tauhid (ayat 13)
2. Bakti pd Orang Tua (ayat 14)
3. Tanggung Jawab (ayat 16)
4. Menegakkan Shalat (ayat 17)
5. Amar ma’ruf Nahi Munkar (ayat 17)
6. Akhlaqul Karimah (ayat 18-19)

Rasulullah saw bersabda, “’allimuu aulaadakumus-sibaahata war-rimaayata” (ajarkanlah anak-anakmu berenang dan memanah – HR Dailami).

Dalam hadits lain beliau juga bersabda, yang artinya, “Segala sesuatu yang bukan termasuk dzikir kepada Allah adalah permainan dan sendau gurau, kecuali empat perkara: sendau gurau dengan istri, orang yang melatih kudanya, orang yang berjalan di antara dua sasaran dalam latihan menembak, dan orang yang mengajar berenang” (HR Nasa’i).

Allah berfirman, yang artinya, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)” (QS al-Anfaal 8:60).

(to be continued)

Wallaahu a’lam bish-shawwab,
Fas-aluu ahladz-dzikri inkuntum laa ta’lamuun

Penulis:
Muhammad Muhtar Arifin Sholeh
Dosen di UNISSULA Semarang
Ph.D Student di Department of Information Studies, University of Sheffield UK
Alumni Antropologi UGM & Tarbiyah IAIN
http://muhstarvision.blogspot.com
|
This entry was posted on 01:21 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: