•00:01
Pengajian of Dearest Friday – PDF (seri ke-30)
Jum’at, 26 Desember 2009

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

WHAS THE REAL GOD BORN?

Who is the real God? Was the real God born? Is it necessary to celebrate His birthday? Petanyaan-pertanyaan itu pantas muncul pada setiap awal pekan terakhir suatu tahun, artinya menjelang tahun baru masehi, ya ya seperti saat-saat ini. Al-Quran memberitahu ummat manusia tentang the real God, Tuhan yang asli, yaitu di surat al-Ikhlaas. Sebagian besar muslim sudah bertahun-tahun hafal surat ini, tetapi permasalahannya sudah bisakah kita membacanya? Menulisnya? Dan mengerti isinya? Maka perlu belajar bahasa Arab, ikuti program Kibar!

Kata al-Ikhlaas secara etimologis berarti murni, asli, belum kecampuran apa-apa, sehingga surat itu menjelaskan Tuhan yang asli menurut al-Quran, konsep Tuhan yang belum kecampuran otak pikiran manusia. Sedangkan niat ikhlaas jangan diartikan “gratisan, tidak ada bayaran”, itu arti yang salah-kaprah. Niat ikhlas adalah karena Allah semata, memang seluruh anggota tubuh ini melakukan tugas (beramal) masing-masing karena Allah sebagai Sang Pencipta. Mata melihat, telinga mendengar, hidung membau, mulut bicara/makan-minum, kaki berjalan, otak berpikir, jantung mengurusi peredaran darah, dan sebagainya, semua itu terjadi karena mengikuti keinginan Allah al-Khaliq sebagai Sang Pencipta. So, pekerjaan apapun (tentunya yang baik-baik) harus diniiatkan karena Allah semata. Ikhlas karena Allah syarat diterimanya amal. Tentunya jika sudah niat karena Allah, diteruskan dengan amal yang dituntunkan oleh-Nya untuk mencapai ridho-Nya.


Al-Quran surat al-Ikhlaas menyatakan bahwa the name of the real God is Allah, “katakanlah bahwa dia itu Allah”. Allah memang menjadi proper name untuk Tuhan yang asli, namun memang tepatnya ditulis dalam bahasa Al-Quran (jika ditransliterasi dalam roman script menjadi Allahalif lam-lam ha’). Jadi bukan nama yang lain, bukan yesus, bukan brahma-wisnu-siwa, bukan sang hyang widi wasa, bukan theos, bukan god, bukan tuhan, dan bukan gusti ingkang murbehing dumadi.


Tuhan yang asli, yaitu Allah, mempunyai ciri-ciri Ahad (Esa), Shomad (Tempat Bergantung), Lam Yaalid (Tidak Melahirkan), Lam Yuulad (Tidak Dilahirkan), dan Lam Yakul-lahuu Kuffuwwan Ahad (Tidak Ada Satupun yang Menyamai-Nya). Ciri pertama dan terakhir merupakan ajaran tauhid (pengesaan Allah, keyakinan satu terhadap Allah) yang meliputi tauhid rubuubiyah, tauhid asma wa sifat, tauhid mulkiyah, dan tauhid uluuhiyah. Kajian tauhid bisa sangat mendalam/sangat luas.


Ustadz-ustadzah saya pernah mengajarkan bahwa membaca tiga kali surat al-Ikhlaas bernilai sama dengan mengkhatamkan al-Quran. Artinya, jika ayat pertama dan terakhir surat al-Ikhlas berisikan ajaran tauhid, maka surat pertama dan terakhir al-Quran (al-Fatihah dan an-Naas) juga berisikan ajaran tauhid, baik tauhid rubuubiyah (Rabbul-‘aalamiin dan Rabbun-naas), tauhid asma wa sifat (ar-Rahmaan, ar-Rahiim, dan al-Maalik, sebagai salah tiga dari nama dan sifat Allah), tauhid mulkiyah (Maaliki yaumiddiin dan Malikin-naas), dan tauhid uluuhiyah (Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin dan Ilaahin-naas).


Ciri Lam Yaalid (Tidak Melahirkan) dan Lam Yuulad (Tidak Dilahirkan) menyadarkan kepada kita, khususnya muslimin wal-muslimaat mu’miniin wal-mu’minaat, agar kita tidak usah ikut banyak orang Barat (dan mungkin Timur) yang saat itu lagi menyambut dan memperingati “hari kelahiran tuhan”. Jika memang tidak ‘me-’ dan ‘di-lahirkan’, mau memperingati apanya ? Padahal, sekali lagi padahal, seperti mas Hamid - DR. Hamid Fahmi Zarkasy, dari ponpes Gontor, Direktur Eksekutif Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) – katakan berikut:

Suatu hari David Thomas, Pendeta dan Professor teologi di Selly Oak College, Universitas Birmingham, Inggris ditanya seorang mahasiswanya yang Muslim.

"Are you happy with the Western civilization?" "No, not at all," jawabnya tegas.

"Why?" tanyanya. Sebab, paparnya, Barat dan orang-orang Barat maju dan berkembang bukan karena Kristen. Bos pabrik cokelat Cadbury, katanya mencontohkan, menyumbang dana jutaan Poundsterling untuk membangun perpustakaan Selly Oak bukan karena ia seorang Kristen, tapi karena ia kaya dan punya dana sosial lebih.

Jawaban Thomas mengungkap fakta sejarah. Barat bukan Kristen. Sejarawan Barat seperti Onians, R.B, Arthur, W.H.A, Jones, W.T.C, atau William McNeill, umumnya menganggap "Ionia is the cradle of Western civilization" dan bukan Kristen. Agama Kristen malahan telah ter-Baratkan. Thomas sepertinya ingin mengatakan bahwa Barat tidak lahir dari pandangan hidup Kristen …….

Teriakan Nietzsche "God is dead" masih terdengar hingga saat ini. Dalam The Gay Science ia mengatakan, "Ketika kami mendengar "tuhan yang tua itu mati" kami para filosof dan "jiwa-jiwa yang bebas" merasa seakan-akan fajar telah menyingsing menyinari kita". Kematian tuhan di Barat ditandai oleh penutupan diskursus metafisika tempat teologi bersemayam. Tuhan bukan lagi supreme being (Maha Kuasa). Tidak ada lagi yang absolute. Semua relatif. Kalau anda mengklaim sesuatu itu benar maka orang lain berhak menghakimi itu salah. Tuhan tidak lagi bisa diwakili. Ia telah mati. Barat adalah alam pikiran dan pandangan hidup.

(“Wajah Barat” di www.hidayatullah. com

)


Kata ‘Kristen’ memang dari kata ‘Jesus Christ’, merujuk pada tokoh person-nya. Al-Quran banyak bicara soal Isa al-Masih putra Maryam, seperti di QS. al-Imran 3:45-74, al-Maidah 5:15-19, 72-77, dan 110-120. Ensiklopedi Wikipedia menjelaskan pandangan Islam tentang Yesus, berikut ringkasannya: (http://id.wikipedia.org/wiki/Pandangan_Islam_tentang_Yesus)

  1. Silsilah Nabi Isa tersambung kepada Nabi Ibrahim melalui putranya Ishak
  2. Yesus adalah salah satu nabi yang tergolong dalam ulul azmi, yakni nabi dan rasul yang memiliki kedudukan tinggi/istimewa bersama dengan Muhammad, Ibrahim, Musa dan Nuh. Yesus diutus khusus untuk kaum Bani Israil.
  3. Yesus bukanlah Tuhan maupun anak Tuhan, melainkan salah seorang manusia biasa yang diangkat menjadi nabi dan rasul sebagaimana juga setiap nabi lain yang diutus pada masing-masing kaum.
  4. Kelahiran Yesus terjadi dengan ajaib, tanpa ayah biologis, atas kekuasaan Tuhan. Ibunya, Maryam, adalah dari golongan mereka yang suci dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Yesus memiliki beberapa keajaiban atas kekuasaan Tuhan. Di samping kelahirannya, Ia mampu berbicara saat berumur hanya beberapa hari, Ia berbicara dan membela Ibunya dari tuduhan perzinaan. Dalam Qur'an juga diceritakan saat Ia menghidupkan orang yang sudah mati, menyembuhkan kebutaan dan lepra.
  5. Yesus menerima wahyu dari Tuhan yakni Injil (merujuk pada perjanjian baru agama kristen), namun versi yang dimiliki oleh umat kristiani saat ini menurut umat Islam telah berubah dari versi aslinya. Beberapa pendapat dalam Islam menyebutkan bahwa Injil Barnabas adalah versi Injil paling akurat yang ada saat ini.
  6. Yesus tidaklah dibunuh maupun disalib, Tuhan membuatnya terlihat seperti itu untuk mengelabui musuh-musuhnya. Terdapat beberapa pendapat yang mengatakan bahwa salah seorang musuhnya diserupakan dengan dia, sedangkan Isa sendiri diangkat langsung ke surga dan musuhnya yang diserupakan tadi adalah orang yang disalib. Sementara pendapat lain mengatakan bahwa Isa benar-benar disalib namun tidak hingga mati kemudian diangkat ke surga. Terdapat pula pendapat lain yang mengatakan bahwa yang disalib oleh tentara Roma bukan Isa melainkan Yudas Iskariot.
  7. Yesus masih hidup dan berada di surga, suatu hari Ia akan datang kembali ke bumi untuk melawan Dajjal (atau Antikristus dalam agama kristen) dan merupakan salah satu tanda-tanda dekatnya hari kiamat.
  8. Yesus bukan merupakan penebus dosa manusia, Islam menolak konsep dosa turunan dan menganut konsep bahwa setiap manusia bertanggung jawab dan akan diadili atas perbuatannya sendiri.

Walaupun demikian, bagaimana hukum mengucapkan selamat natal? Jawabannya di web ini:

http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/hukum-mengucapkan-selamat-natal.htm

Akhirnya, jika kata ‘Kristen’ merujuk pada tokoh person yang mengajarkannya (Jesus Christ), kata ‘Nasrani’ merujuk pada tempat kelahiran Yesus (Nazaret), maka bagaimana dengan kata ‘Islam’ ? Silahkan simak jawabannya pada seri PDF mulai jum’at depan, Insya Allah.


Wallaahu a’lam bish-shawwab,
Fas-aluu ahladz-dzikri inkuntum laa ta’lamuun

Penulis:
Muhammad Muhtar Arifin Sholeh
Dosen di UNISSULA Semarang
Ph.D Student di Department of Information Studies, University of Sheffield UK
http://muhstarvision.blogspot.com