Jum’at, 13 Nopember 2009
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Kecenderungan masyarakat sekarang membentuk pola hidup masa kini dan masa depan. Kecenderungan itu adalah pergeseran dari ekonomi industri ke ekonomi informasi. Dalam ekonomi industri kapital merupakan sumber yang sangat strategis; sedangkan dalam ekonomi informasi, sumber yang paling strategis adalah informasi itu sendiri. Pada era global informasi menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan. Mereka yang dapat menguasai ekonomi informasi akan menjadi pemenang dalam persaingan hidup. Misalnya, informasi yang disebar-luaskan surat kabar dapat memberi kekuatan masyarakat untuk semakin peka terhadap lingkungan, semakin kritis terhadap fenomena sosial, dan semakin waspada terhadap penyimpangan pembangunan.
Pergeseran pola hidup tersebut menunjukkan bahwa saat ini masyarakat, khususnya masyarakat kampus, telah menjadi masyarakat informasi (Information society). Information society ditandai dengan kesadaran masyarakat tentang nilai informasi (information awareness), ledakan jumlah informasi (information bombing), kebutuhan informasi (information need), dan cara-cara efektif - effisien dalam melacak informasi (information retrieval). Information awareness dapat dilihat di berbagai tempat anggota masyarakat membaca koran / majalah dan di warnet-warnet (warung internet) mereka mencari informasi lewat internet. Information bombing dapat diketahui dengan semakin marak penerbitan buku, koran, majalah, tabloid, dsb., dan menjamurnya internet yang menyediakan samudra informasi yang begitu luas. Information need seseorang didasarkan pada kebutuhan (kepentingan) dan keahlian (keilmuan)-nya. Information retrieval harus dilakukan secara efektif dan efisien karena ledakan informasi yang dahsyat dan meluas.
Setiap orang pasti membutuhkan informasi menurut ilmu, ketrampilan, minat, fungsi, budaya, pekerjaan, hobi, maupun ideologinya. Apa yang disebut informasi? Istilah ”informasi” tidak bisa dilepaskan dengan istilah ”fakta”, ”data”, ”ilmu pengetahuan”, dan ”berita”. Istilah-istilah tersebut dapat digambarkan dengan skema berikut:
Fakta adalah apa saja yang nyata atau ghaib, yang bisa ditangkap oleh indra manusia atau yang tidak dapat ditangkap (sehingga cukup diyakini dalam hati). Benda-benda, situasi, kondisi, tempat, dan kejadian di sekitar kita adalah fakta, misalnya fakta manusia, hewan, tumbuhan, tanah, air, api, jalan, kursi, meja, pulau, pasar, sekolah, dsb-dsb.
Data adalah fakta-fakta yang diorganisir secara sistematis sehingga bernilai atau bermanfaat, baik dalam konteks ruang (tempat), waktu, jumlah, sifat. kualitas, proses, struktur, maupun fungsi, misalnya data tentang jumlah siswa (seperti 30 siswa) yang belajar di suatu kelas (contoh ini berasal dari fakta manusia, ruangan/tempat, dan benda-benda yang ada di kelas). Contoh lain adalah data tentang kerusakan bangunan akibat dari bencana gempa bumi (contoh ini berasal dari fakta tempat, waktu, bumi, tanah, batu, manusia, dsb.)
Informasi adalah gambaran atau penjelasan suatu data (fakta terorganisir yang bernilai) yang disampaikan ke orang lain dengan media dan tujuan tertentu, baik dalam konteks ruang (tempat), waktu, jumlah, sifat. kualitas, proses, struktur, maupun fungsi. Apa yang ditulis di koran adalah informasi. Apa yang dilihat di TV adalah informasi. Apa yang disampaikan guru di kelas adalah informasi. Lester and Koehler dalam bukunya Fundamentals of Information Studies: Understanding Information and Its Environment (2003:16-17) mengumpulkan banyak definisi informasi, misalnya:
1. Information is data that have been organized and communicated (according to Marc Porat).
2. Information is a record of resolved uncertainty (according to Richard Derr).
3. Information denotes any stimulus that alters cognitive structure in the receiver (according to William Paisley).
4. Information is the cognitive state of awareness (as being informed) given representation in physical form (data). This physical representation facilitates the process of knowing (according to Debons, Horne, and Cronenweth).
5. Information is a process that occurs that shapes our inward images (according to Allan Pratt).
Ilmu pengetahuan adalah informasi sistematis yang secara epistemologis disusun rapi agar memenuhi syarat-syarat disebut ilmu yaitu mempunyai obyek (formal, material), tujuan (fungsional, konseptual, dan praktis), metodologi (pendekatan, strategi, metode, teknik), teori dan konsep (theory yaitu interrelated concepts yang mencakup etymology, terminology, definition, dan proposition – interrelated data), dan merupakan suatu system (satu kesatuan dari berbagai bagian yang tersusun rapi).
Berita adalah sesungguhnya juga informasi, hanya saja informasi yang belum pernah didengar atau dilihat (yang baru pertama kali), yang menarik perhatian, yang mengejutkan, dan yang sangat penting disampaikan. Jika suatu informasi itu diulang-ulang sehingga sering didengar atau dilihat, maka informasi tersebut tidak bias lagi dikatakan berita (“itu bukan berita lagi karena sudah sering dan banyak orang tahu”). Berita berisi informasi. Informasi dapat berupa berita. Informasi dapat juga berupa ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan berisi informasi yang ilmiah.
Chaim Zins (2007: 479–493) dalam artikelnya berjudul Conceptual approaches for defining data, information, and knowledge mengumpulkan banyak definisi data, informasi, dan ilmu pengetahuan, misalnya:
1. According to H.M. Gladney:
Data are representations of facts about the world. Information is data organized according to an ontology that defines the relationships between some set of topics. Information can be communicated. Knowledge is a set of conceptual structures held in human brains and only imperfectly represented by information that can be communicated. Knowledge cannot be communicated by speech or any form of writing, but can only be hinted at.
2. According to Donald Hawkins:
Data are facts and statistics that can be quantified, measured, counted, and stored. Information is data that has been categorized, counted, and thus given meaning, relevance, or purpose. Knowledge is information that has been given meaning and taken to a higher level. Knowledge emerges from analysis, reflection upon, and synthesis of information. It is used to make a difference in an enterprise, learn a lesson, or solve a problem.
3. According to Ken Herold:
Data are dynamic objects of cultural experience having the aspect of being meaning-neutral and a dual nature of description and instruction. Information is dynamic objects of cultural experience having the aspect of being belief-neutral and a dual nature of content and medium. Knowledge is dynamic objects of cultural experience having the aspect of being action-neutral and a dual nature of abstracting to and from the world.
4. According to William Hersh:
Data are the raw observations about the world collected by scientists and others, with a minimum of contextual interpretation. Information is the aggregation of data to make coherent observations about the world. Knowledge is the rules and organizing principles gleaned from data to aggregate it into information
Wallaahu a’lam bish-shawwab,
Muhammad Muhtar Arifin Sholeh
Dosen di UNISSULA Semarang
Ph.D Student di Department of Information Studies, University of Sheffield UK
Alumni Antropologi UGM & Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga
Alumni Aberystwyth University, UK
Ketua Kibar UK 2009/2010
http://muhstarvision.blogspot.com
0 comments: