Pengajian of Dearest Friday – PDF (seri ke-58)
Jum’at, 10 Juli 2009
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Jum’at, 10 Juli 2009
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
PENGETAHUAN-PENGETAHUAN BAGI GURU(2)
4. Curriculum Knowledge
Curriculum Knowledge (pengetahuan kurikulum) adalah pengetahuan yang membahas tentang konsep, prinsip, pelaksanaan, pengembangan, dan evaluasi kurikulum, serta tentang materi (topik-topik) pelajaran. Seorang guru harus memahami pengetahuan kurikulum karena kurikulum merupakan ‘barang dagangan’, atau ‘tools of the trade’ menurut Neville Bennett (Bennett, 1993:7), dari seorang guru.
Konsep kurikulum meliputi definisi, ciri, fungsi, dan tujuan kurikulum. Hal-hal tersebut merupakan pengetahuan dasar kurikulum yang harus dimengerti oleh guru. Prinsip kurikulum yang harus disadari, antara lain, adalah bahwa materi pelajaran diberikan kepada anak didik yang pada hakekatnya adalah manusia yang senantiasa berkembang. Selain itu, kurikulum harus melihat perkembangan jaman agar sesuai dengan tuntutan pasaran kerja.
Pelaksanaan kurikulum harus direncanakan dengan matang dengan memperhatikan konsep kurikulum, prinsip kurikulum, tujuan kurikulum, perkembangan jaman, dan kemungkinan-kemungkinan perubahan. Sedangkan pengembangan kurikulum harus memperhatikan pelaksanaan kurikulum, apakah pelaksanaannya sesuai dengan rencana atau perlu perubahan-perubahan. Dalam hal ini evaluasi kurikulum perlu dilakukan dengan mengajukan pertanyaan, sebagaimana diajukan oleh John D. Mc. Neil, “Apakah kesempatan belajar, program, pelajaran dan kegiatan yang direncanakan bila dikembangkan dan disusun sungguh-sungguh menghasilkan hasil yang dikehendaki? dan Bagaimana pencapaian kurikulum dapat secara terbaik diperbaiki?” (Neil, 1988:223).
5. Knowledge of Learners and their Characteristics
Knowledge of Learners and their Characteristics (pengetahuan tentang siswa dan karakteristiknya) ialah pengetahuan mengenai identitas dan kepribadian anak didik. Seorang guru harus berusaha paling tidak mengetahui nama-nama siswanya walaupun banyak jumlahnya. Selain itu dia juga seharusnya mengetahui perilakunya terutama di sekolah, apakah mereka termasuk anak yang rajin atau tidak, yang pandai atau tidak, yang penurut atau tidak, dan sebagainya. Hal-hal tersebut perlu diketahui karena berkaitan dengan perkembangan prestasi belajar siswa.
Identitas dan kepribadian anak dapat diketahui dengan berbagai cara seperti melalui angket, tanya jawab, program BP (Bimbingan Penyuluhan), atau kunjungan ke rumah. Hal-hal tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui perkembangan prestasi anak, memotivasi anak dalam belajar, dan mempererat hubungan antara pihak sekolah dengan orang tua.
6. Knowledge of Educational Context
Knowledge of Educational Context (pengetahuan tentang konteks pendidikan) adalah pengetahuan yang menunjukkan hubungan pendidikan dengan dunia luar sekolah, seperti karakter budaya masyarakat di sekitar sekolah, kebutuhan tenaga kerja, dan pembangunan nasional.
Seorang guru dituntut untuk mengerti karakter budaya masyarakat di mana dia mengajar. Kebudayaan meliputi unsur-unsur kesenian, bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem politik, dan sistem ekonomi. Misalnya, seorang guru yang mengajar di daerah Surakarta dan Yogyakarta memahami karakter budaya Jawa dan hendaknya mampu berbicara dengan bahasa Jawa (ngoko atau kromo inggil).
Konsep link and match dalam pendidikan harus benar-benar disadari dan dipahami oleh guru. Konsep tersebut menjelaskan tentang keterkaitan antara kurikulum sekolah dengan pasaran kerja. Apakah ilmu yang diterima di sekolah benar-benar dibutuhkan oleh pasaran kerja harus diperhatikan baik oleh guru maupun penyusun kurikulum. Mata pelajaran yang diterima para siswa di sekolah harus menjadi bekalnya kelak jika sudah bekerja. Selain mendapat mata pelajaran pokok, mereka juga perlu memperoleh pelajaran tambahan sebagai pengembangan wawasan untuk menghadapi persaingan di pasaran kerja yang akhir-akhir ini memang sangat ketat.
Seorang guru adalah pelaku pembangunan bangsa, khususnya di bidang pendidikan. Padahal pendidikan merupakan bidang yang vital dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, seorang guru juga perlu mempunyai wawasan yang cukup tentang konsep dan perkembangan pembangunan bangsa. Konsep, dasar, prinsip, tujuan, program, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan nasional adalah hal-hal yang perlu dipahami oleh seorang guru. Guru akan ketinggalan jaman jika tidak mengikuti perkembangajn pembangunan nasional.
7. Knowledge of Educational Purposes
Knowledge of Educational Purposes (pengetahuan tentang tujuan pendidikan) yaitu pengetahuan tentang apa-apa yang akan dicapai dalam pendidikan. Dalam hal ini termasuk target pendidikan, nilai pendidikan, dan latar belakang historis serta filosofis dari pendidikan.
Seorang guru harus mengetahui range tujuan pendidikan yang meliputi tujuan instruksional (umum dan khusus), tujuan korikuler (tujuan kurikulum), tujuan institusional (tujuan kelembagaan), tujuan nasional, dan tujuan filosofis pendidikan. Tujuan-tujuan tersebut berurutan mulai dari tujuan pendidikan yang paling sederhana dan kongkrit sampai tujuan yang paling kompleks dan abstrak.
Tujuan pendidikan yang paling sederhana adalah tujuan instruksional, yaitu tujuan yang dicapai dari materi pelajaran yang disampaikan, misalnya tujuan agar siswa dapat menyebutkan syarat-syarat shalat dan siswa dapat menjelaskan definisi puasa. Sedangkan tujuan pendidikan yang paling kompleks adalah tujuan filosofis, yaitu tujuan pendidikan yang dicapai dari segi filsafat dan agama, seperti membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Wallaahu a’lam bish-shawwab,
Fas-aluu ahladz-dzikri inkuntum laa ta’lamuun
Muhammad Muhtar Arifin Sholeh
Dosen di UNISSULA Semarang
Ph.D Student di Department of Information Studies, University of Sheffield UK
Alumni Antropologi UGM & Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga
Alumni Aberystwyth University, UK
Ketua Kibar UK 2009/2010
http://muhstarvision.blogspot.com
0 comments: