•18:40
Pengajian of Dearest Friday – PDF (seri ke-73)
Jum’at, 23 Oktober 2009

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.


PERPUSTAKAAN YANG ISLAMI (2) - Koleksi

Pada seri yang lalu dibahas tentang pustakawan (librarian). Pada seri kali ini dibahas tentang bahan pustaka atau koleksi perpustakaan. Koleksi Islami di dalam perpustakaan adalah koleksi dalam bentuk apa pun (printed or non printed collection) yang dapat mengingatkan, mendekatkan, mendorong untuk mentaati, dan menguatkan iman kepada Allah swt dan Rasul-Nya. Jadi, koleksi Islami di dalam perpustakaan tidak hanya berkaitan dengan al-Quran, al-Hadits, aqidah, ibadah, akhlaq, tasawuf, bahasa Arab, fiqh, sejarah Islam, dsb-dsb, tetapi juga koleksi apa pun (misalnya koleksi dalam ilmu Antropologi, Astronomi, Bahasa, Biologi, Ekonomi, Fisika, Geografi, Geologi, Hukum, Kimia, Matematika, Politik, Psikologi, Sosiologi, Teknologi, dsb-dsb.), yang tentunya koleksi-koleksi tersebut harus dapat mengingatkan, mendekatkan, mendorong untuk mentaati, dan menguatkan iman kepada Allah swt dan Rasul-Nya, yang walaupun juga tergantung pemakai koleksi tersebut. Kebaikan-kebaikan untuk koleksi perpustakaan merupakan ajaran Islam yang harus diimplementasikan, seperti koleksi itu harus memberi nilai positif, benar, lengkap, bersih, rapi, memuaskan pemakai, dsb-dsb.


Koleksi perpustakaan harus bernilai positif, yaitu koleksi yang memberi manfaat atau nilai tambah yang baik kepada seseorang. Koleksi perpustakan harus berguna untuk mengingatkan hal-hal yang baik dalam diri manusia sebagai mahluk individu maupun sosial. Misalnya, koleksi perpustakaan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan seseorang yang sesuai dengan bidangnya, dapat mendorong untuk berbuat baik kepada siapa pun, dapat bertahan dan bersabar dalam menghadapi problem hidup, dapat meningkatkan ekonomi dan karier, dsb-dsb. Nilai positif ini harus merujuk ke Dzat yang Maha Positif (Maha Baik) yaitu Allah ar-Rahmaan ar-Rahiim. Nilai positif ini bisa merujuk ke pemikiran manusia, asalkan manusia itu positif atas bimbingan Allah swt dan Rasul-Nya.


Koleksi perpustakaan harus benar, artinya harus valid, jujur, sesuai kenyataan yang ada. Sifat benar ini juga harus merujuk ke Dzat yang Maha Benar yaitu Allah al-Haq. Kebenaran itu bersumber dari Allah al-Haq sebab Dia-lah hakekat Pemilik kebenaran. Manusia dapat menghasilkan kebenaran sejauh dia mengikuti kebenaran Allah al-Haq yang terungkap di dalam kitab suci (ayat kitabiah/quraniah) dan alam semesta (ayat kauniah). Oleh karena itu, koleksi yang benar adalah koleksi yang dibenarkan oleh Allah dan Rasul-Nya, yaitu koleksi yang dapat mengingatkan, mendekatkan, mendorong untuk mentaati, dan menguatkan iman kepada Allah swt dan Rasul-Nya.


Rasulullah saw bersabda, yang artinya, “Hendaklah kamu semua bersikap jujur (benar), karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai seorang yang jujur (shidiq). Dan jauhilah sifat bohong karena kebohongan membawa sifat kejahatan dan kejahatan membawa ke neraka. Orang yang selalu berbohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong” (HR Bukhari).

Koleksi perpustakaan yang lengkap adalah koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan para pemakai perpustakaan. Sifat lengkap dalam konteks ini memang relatif, artinya menurut si A (kelompok A) sudah lengkap tetapi menurut B belum, dan menurut C tidak lengkap. Kelengkapan koleksi dapat ditentukan dengan kemampuan perpustakaan dan disiplin ilmu para pemakai perpustakaan atau sifat (jenis) perpustakaan itu sendiri.


Koleksi Islami di dalam perpustakaan merupakan koleksi yang tertata secara teratur, rapi dan bersih dari kotoran-kotoran, karena keteraturan, kerapian dan kebersihan memang diajarkan dalam Islam. Penataan koleksi dapat didasarkan pada klasifikasi koleksi yan dipakai di perpustakaan, seperti DDC (Dewey Decimal Classification), UDC (Universal Decimal Classification), dsb. Penataan yang teratur, rapi, dan bersih akan memudahkan pemakai untuk mencarinya, sehingga mereka akan senang dan puas. Memuaskan dan menyenangkan orang lain juga diajarkan dalam Islam, sehingga memperoleh pahala dari Allah swt.


Bagian penting dalam librarianship (kepustakawanan) adalah sifat pustaka, yang menjadi bahan olahan pekerjaan para pustakawan. Pustakawan harus memperhatikan sifat (kriteria) bahan pustaka (buku, jurnal, majalah, koran, dan sebagainya) yang dibutuhkan oleh para pemakai perpustakaan seperti siswa, guru, mahasiswa, dosen, peneliti, dan sebagainya. Peranan bahan pustaka dalam kehidupan masyarakat tidak diragukan lagi. Ia berperan sebagai media (perantara), properti (kekayaan), pencipta suasana, dan sebagai sumber untuk memperkaya diri. Ia dapat mengarahkan, mendorong, mengajak, dan memberi pandangan serta penilaian terhadap sesuatu hal. Bahan pustaka adalah kekayaan yang sangat berharga, yang tidak ternilai, karena merupakan sumber ilmu pengetahuan. Ia bisa menciptakan suasana akrab sehingga mampu mempengaruhi perkembangan dan karakter seseorang menjadi baik. Ia mampu mendorong kreatifitas, bahkan dapat menjadi sumber kreatifitas, yang tentunya dengan banyak membacanya.


Tidak semua bahan pustaka menyenangkan. Dengan kata lain, ada orang yang baru membaca judulnya saja sudah tidak tertarik, tetapi juga ada orang yang mampu membaca berlembar-lembar bahkan berbuku-buku. Memang ada beberapa faktor penentu apakah suatu buku itu baik, menarik, dan tepat atau tidak. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor usia, minat (kebutuhan), kemampuan (ilmu, keterampilan), bisnis, dan penampilan bahan pustaka. Namun demikian, faktor yang paling menentukan adalah faktor minat dan kemampuan pemakai bahan pustaka tersebut. Walaupun begitu, bagi anak-anak (khususnya usia dini) penampilan bahan pustaka (warna cerah, gambar indah, tata letak yang artstik) biasanya menjadi perhatian utama.


Hal-hal yang terkait dengan pelayanan koleksi perpustakaan adalah jenis-jenis pelayanan, sikap pelayanan, metode pelayanan, dan dampak pelayanan. Jenis-jenis pelayanan di perpustakaan antara lain adalah pelayanan peminjaman, baca di tempat, temu balik informasi, konsultasi pemakai (reader adviser), photo kopi, akses internet / CD-ROM, akses audio-visual, dan sebagainya. Pelayanan yang lebih variatif akan lebih disenangi oleh para pemakai perpustakaan, misalnya variasi dalam judul koleksi buku, variasi dalam koleksi CD ROM, dan sebagainya.

Sikap pelayanan akan sangat menentukan apakah para pemakai perpustakaan puas atau tidak. Sikap pelayanan yang dipenuhi dengan senyum, sapa, salam, sopan, dan santun akan sangat menyenangkan dan memuaskan para pemakai perpustakaan. Para pustakawanan hendaknya menghindari sikap pelayanan yang cemberut, cuek, egois, marah, sombong, dan tidak jujur.
Sifat-sifat buruk itulah yang akan menghancurkan perpustakaan.

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS al-Hujuraat 49:13)
Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu (QS an-Nisaa’ 4:86)

Wallaahu a’lam bish-shawwab,
Fas-aluu ahladz-dzikri inkuntum laa ta’lamuun

Penulis:
Muhammad Muhtar Arifin Sholeh
Dosen di UNISSULA Semarang
Ph.D Student di Department of Information Studies, University of Sheffield UK
Alumni Antropologi UGM & Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga
Alumni Aberystwyth University, UK
Ketua Kibar UK 2009/2010
http://muhstarvision.blogspot.com
Reblog this post [with Zemanta]
|
This entry was posted on 18:40 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: