•00:48
Pengajian of Dearest Friday – PDF (seri ke-62)
Jum’at, 7 Agustus 2009

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.


PERPUSTAKAAN SEBAGAI LEARNING RESOURCES

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QS al-‘Alaq 96:1-5).

Pandangan masyarakat terhadap perpustakaan perlu direformasi. Perpustakaan selama ini dianggap hanya sebagai tempat buku (“gudang buku”), tempat peminjaman buku, dan tempat membaca. Pandangan ini perlu direformasi karena menunjukkan pandangan yang sempit. Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat buku tetapi juga sebagai pusat informasi (information centre) yang bertugas mengumpulkan, melestarikan, mengolah, memanfaatkan, dan menyebarluaskan informasi cetak dan non cetak, baik untuk proses belajar mengajar, kegiatan penelitian, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain.

Perpustakaan, dalam perguruan tinggi misalnya, merupakan bagian integral dari lembaga perguruan tinggi yang berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di tingkat pusat. Penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi bertujuan untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi yang meliputi pengumpulan, pelestarian, pengolahan, pemanfaatan, dan penyebarluasan informasi.

Perpustakaan, dari berbagai segi, mempunyai banyak fungsi. Dari segi proses pelayanan yang sesuai dengan tujuan tersebut di atas, perpustakaan berfungsi sebagai pusat pelayanan informasi (information service centre) yang mencakup pusat pengumpulan, pelestarian, pengolahan, pemanfaatan, dan penyebarluasan informasi. Dari segi program kegiatan perguruan tinggi (Tri Darma Perguruan Tinggi) misalnya, perpustakaan memerankan fungsi sebagai pusat pelayanan informasi untuk program pendidikan/pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dari segi pelaksanaan program tersebut, perpustakaan mempunyai fungsi yang bersifat akademis-edukatif dan administratif-teknis.

Struktur organisasi perpustakaan menunjukkan bahwa perpustakaan mempunyai tiga bagian pokok pelayanan, yaitu pelayanan teknis, pelayanan pemakai, dan pelayanan administrasi. Selain itu, bagian lain dapat ditambahkan seperti bagian pelayanan koleksi bidang ilmu (bidang khusus) dan bagian hubungan luar (kerja sama). Bagian pelayanan teknis adalah bagian yang mengolah koleksi mulai dari pengadaan sampai siap untuk dilayankan (dipinjamkan). Bagian ini meliputi pengadaan, inventarisasi, klasifikasi, katalogisasi, labelisasi, dan perbaikan koleksi yang rusak.

Bagian pelayanan pemakai berusaha memberi pelayanan yang berupa peminjaman dan pengembalian koleksi, penelusuran informasi, pencarian koleksi, konsultasi, jasa photo kopi, dan sebagainya. Bagian pelayanan administrasi meliputi pengurusan surat keluar-masuk, keuangan, personalia, sarana-prasarana (rumah tangga), dan penyiapan data statistik.

Koleksi perpustakaan harus mewujudkan fungsi pendidikan/pengajaran, fungsi penelitian, fungsi referens, dan fungsi umum. Dengan demikian, koleksi perpustakaan harus mampu memenuhi kebutuhan seluruh sivitas akademika perguruan tinggi dan masyarakat sekitar kampus. Koleksi tersebut berupa cetakan maupun bukan cetakan. Koleksi cetakan (printed material) meliputi buku, majalah, koran, skripsi, kamus, ensiklopedi, peta, dan sebagainya. Koleksi bukan cetakan (non printed material) berupa mikro film, kaset (tape/video), piringan hitam, CD ROM (Compact Disc Read Only Memory), dan sebagainya.

Untuk memenuhi kuantitas dan kualitas koleksi serta sarana perpustakaan yang memadai seperti komputer dan mesin photo kopi, perpustakaan perlu mengeluarkan dana yang besar. Misalnya, agar perpustakaan pergruan tinggi menunjang program Tri Darma Perguruan Tinggi, biaya yang disediakan hendaknya minimal 5% dari seluruh biaya perguruan tinggi.

Peran perpustakaan sebagai sumber belajar (learning resources) berarti bahwa perpustakaan menyediakan koleksi yang menjadi sumber materi pelajaran, baik koleksi cetakan maupun bukan cetakan. Dalam hal ini koleksi perpustakaan harus menunjang darma pertama dan kedua dari perguruan tinggi yaitu pendidikan/pengajaran dan penelitian. Oleh karena itu, koleksi perpustakaan harus memenuhi kebutuhan dosen, mahasiswa dan peneliti, serta harus sesuai dengan program studi yang ada di perguruan tinggi. Koleksi merupakan cerminan kebutuhan pemakai perpustakaan yang harus diperhatikan, baik dari segi jumlah maupun mutunya.

Upaya perpustakaan tidak hanya berupa penyediaan koleksi yang memadai tetapi juga usaha pemberian pendidikan bagi para pemakainya (user education). User education (pendidikan pemakai) ialah kegiatan membimbing dan memberi petunjuk kepada para pemakai perpustakaan agar mereka mampu memanfaatkan perpustakaan secara efektif dan efisien.

Beberapa hal yang diberikan pada pendidikan pemakai antara lain mengenal tata kerja perpustakaan dan jenis koleksi, cara menelusuri informasi, menggunakan katalog manual maupun elektronis, dan cara membaca yang efisien. Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan program pendidikan pemakai adalah motivasi, tingkat kegiatan pemakai, materi yang mudah dipahami, hubungan guru dan murid, hubungan antar murid, penggunaan sarana dan pra sarana di perpustakaan, dan kesempatan evaluasi.

Selain sebagai learning resources, perpustakaan juga berperan sebagai place of study. Fasilitas perpustakaan hendaknya juga dilengkapi dengan tempat/ruang baca yang tentu saja tersedia meja dan kursi baca. Dalam hal ini kenyamanan ruangan harus dijaga, yang meliputi penerangan yang cukup, sirkulasi udara yang lancar, dan suhu udara yang memadai (di negara panas disediakan Air Condition = AC atau kipas angin , dan di negara dingin diperlukan heater). Jadikan perpustakaan sebagai tempat belajar yang nyaman. Fasilitas lain yang mendukung dua peranan tersebut adalah komputer (komputerisasi perpustakaan) dan mesin photo kopi (jasa photo kopi).


Wallaahu a’lam bish-shawwab,
Fas-aluu ahladz-dzikri inkuntum laa ta’lamuun

Penulis:
Muhammad Muhtar Arifin Sholeh
Dosen di UNISSULA Semarang
Ph.D Student di Department of Information Studies, University of Sheffield UK
Alumni Antropologi UGM & Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga
Alumni Aberystwyth University, UK
Ketua Kibar UK 2009/2010
http://muhstarvision.blogspot.com
Reblog this post [with Zemanta]
|
This entry was posted on 00:48 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: