•23:51
Pengajian of Dearest Friday – PDF (seri ke-56)
Jum’at, 26 Juni 2009

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.


GURU YANG IDEAL

Proses belajar mengajar (PBM) di lembaga pendidikan mencakup beberapa aspek yang harus diperhatikan, yaitu aspek SDM (Sumber Daya Manusia) yang meliputi guru dan murid, aspek materi pelajaran, aspek metode belajar mengajar, dan aspek fasilitas atau sarana. Semua aspek tersebut mempunyai kedudukan yang sama dalam proses tersebut, karena masing-masing mempunyai peranan penting yang saling mendukung untuk mencapai tujuan PBM. Jadi, tidak ada alasan untuk menganak-tirikan satu aspek dengan aspek lainnya.

Guru adalah orang yang memberi pelajaran di kelas kepada para murid. Dialah yang merencanakan, menjelaskan, dan mengevaluasi materi pelajaran. Beberapa kompetensi harus dimiliki guru seperti kompetensi pribadi, kompetensi profesi, dan kompetensi metodologi. Sedangkan murid adalah orang yang dididik dan diajar (diberi mata pelajaran). Keberhasilan murid dalam pelajarannya tergantung, salah satunya, kepada guru.

Materi pelajaran ialah bahan-bahan pelajaran yang diajarkan oleh guru kepada murid. Bahan-bahan tersebut berpijak pada kurikulum yang telah ditentukan, yang sesuai dengan tingkat pendidikan dan kelas di sekolah. Materi pelajaran harus dipertimbangkan sebagai sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh murid khususnya dan masyarakat umumnya.

Metode belajar mengajar adalah cara (teknik) yang digunakan oleh murid dalam belajarnya atau oleh guru dalam pengajarannya. Metode belajar yang digunakan murid antara lain metode membaca, berpikir, menghafal, diskusi, mengerjakan tugas, dan sebagainya. Metode mengajar bagi guru dapat dilakukan dengan cara ceramah, tanya jawab, diskusi, praktek (peragaan), dan sebagainya. Metode mengajar dan materi pelajaran harus berhubungan secara baik sehingga sesuai (cocok).

Fasilitas belajar mengajar yaitu alat-alat yang digunakan dalam PBM di kelas, seperti papan tulis, Over Head Projector (OHP), peta, tape recorder, video recorder, dan sebagainya. Fasilitas tersebut berfungsi sebagai faktor pendukung keberhasilan PBM.

Tulisan ini hanya membahas satu aspek PBM, yaitu aspek SDM khususnya guru. Bagaimanakah guru yang ideal?


Guru yang Ideal

Guru yang ideal adalah guru yang memiliki kompetensi-kompetensi guru yang ideal,yaitu kompetensi pribadi, kompetensi profesi, dan kompetensi metodologi. Kompetensi pribadi berarti kompetensi yang berkaitan dengan kepribadian atau akhlaq seorang guru. Guru tentunya harus berakhlaq mulia, terhindar dari hal-hal yang buruk seperti KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), berjudi, mencuri, dan sebagainya. Akhlaq yang mulia harus memperlihatkan pembicaraan yang sopan dan perilaku yang terpuji.

Kompetensi profesi merupakan kompetensi yang menunjukkan latar belakang pendidikan dan pengetahuan seorang guru. Profesionalitas guru dilihat dari ijasah pendidikan formal, kemampuannya dalam mengajar, dan penguasaan materi pelajaran. Secara ideal mata pelajaran yang diajarkan guru harus sesuai dengan ijasah formal pendidikannya, misalnya seorang guru matematika harus mempunyai ijasah pendidikan formal matematika.

Kompetensi metodologi ialah kompetensi yang berhubungan dengan metode mengajar, penampilan mengajar, dan retorika di depan kelas. Metode-metode mengajar yang dipakai guru adalah metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode praktek (peragaan), metode kunjungan (tour), atau metode keteladanan. Metode-metode tersebut dapat dikombinasikan, seperti metode ceramah dengan diskusi. Dalam hal ini guru dituntut untuk memahami metode-metode tersebut dan dapat memilih metode yang tepat, yang sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan. Penampilan yang menarik dan retorika yang bagus di kelas mendukung kompetensi metodologi tersebut.

Menurut Zuhairini dkk., guru harus mempunyai syarat-syarat seperti bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlaq yang baik, sehat jasmani dan rohani, mempunyai ijasah formal, dan, berdedikasi yang tinggi (Zuhairini, 1983:35):
Seorang guru harus beragama, tidak ateis. Dia harus benar-benar berusaha melaksanakan perintah-perintah Tuhan dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sebagai teadan, guru juga harus berakhlaq mulia, yaitu berkata dan berbuat yang baik kepada siapa saja. Kesehatan jasmani dan rokhani sangat mendukung pekerjaan guru, sebab jika jasmani atau rokhani sakit maka pekerjaan guru akan terganggu dan bahkan guru tidak dapat melakukan pekerjaannya. Ijazah formal dari sekolah mutlak diperlukan seseorang yang akan menjadi guru karena ijazah menunjukkan bukti bahwa seseorang telah menamatkan studinya. Ijazah harus sesuai dengan bidang yang diajarkan guru. Seorang guru harus mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap profesinya, artinya dia harus komitmen dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.

Surakhmad mempunyai tinjauan lain. Dia menyatakan bahwa seorang guru harus mempunyai tujuan, metode mengajar yang tepat, kecakapan membimbing, dasar pengetahuan yang luas, dan mempunyai pengetahuan yang bulat, serta harus mengenal muridnya (Surakhmad, 1982:61-62).

Pendapat Surakhmad tersebut lebih berhubungan langsung dengan pekerjaan guru yaitu mengajar. Tujuan pengajaran harus ditentukan oleh guru, sebagai sesuatu yang harus dicapai. Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, seorang guru harus memilih metode yang tepat dalam pengajarannya. Para murid perlu dikenal guru. Selain itu, dia juga harus mempunyai kecakapan mengajar, dasar pengetahuan yang luas, dan pengetahuan yang bulat (integratif). Ilmu pengetahuan apa saja yang harus dikuasai oleh seorang guru?


Wallaahu a’lam bish-shawwab,
Fas-aluu ahladz-dzikri inkuntum laa ta’lamuun

Penulis:
Muhammad Muhtar Arifin Sholeh
Dosen di UNISSULA Semarang
Ph.D Student di Department of Information Studies, University of Sheffield UK
Alumni Antropologi UGM & Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga
Alumni Aberystwyth University, UK
Ketua Kibar UK 2009/2010
http://muhstarvision.blogspot.com
Reblog this post [with Zemanta]
This entry was posted on 23:51 and is filed under , , , , , , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: