•19:58
Pengajian of Dearest Friday – PDF (seri ke-50)
Jum’at, 15 Mei 2009

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.


STRATEGI PENGEMBANGAN READING CULTURE (3)

Bagaimana Memilih Buku?

Tidak semua buku menyenangkan. Dengan kata lain, ada orang yang baru membaca judulnya saja sudah tidak tertarik. Tetapi juga ada orang yang mampu membaca berlembar-lembar bahkan berbuku-buku. Memang ada beberapa faktor penentu apakah suatu buku itu baik dan tepat atau tidak. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor usia, minat, kemampuan, bisnis, dan penampilan.

Faktor usia yang dimaksud adalah tingkat-tingkat usia; Artinya, tingkat usia akan menentukan pemilihan buku. Misalnya, anak-anak usia TK atau pra-TK (3-5 tahun) menyukai buku-buku bergambar dengan warna yang beraneka ragam. Anak-anak usia SD (6-12 tahun) menyukai buku-buku bergambar, komik anak-anak, atau buku cerita anak. Anak-anak usia SMP (13-15 tahun) menyukai buku-buku cerita petualangan. Sedangkan remaja seusia SMU atau mahasiswa (16-24 tahun) menyukai buku-buku novel percintaan. Para orang dewasa menyukai, misalnya, buku tentang perkawinan, membina keluarga, dan sebagainya.


Faktor kemampuan merupakan faktor yang menentukan apakah seseorang itu mampu membaca dan memahami isi suatu bacaan. Hal ini khususnya pada buku-buku berbahasa asing. Orang yang mempunyai kemampuan berbahasa Inggris yang lemah atau tidak mampu sama sekali, misalnya, tentu saja tidak tepat membaca buku berbahasa Inggris. Anak-anak seusia SD tentunya belum mampu menyerap buku-buku bacaan para dosen.

Faktor bisnis artinya faktor yang berhubungan dengan perdagangan buku. Dalam hal ini, penerbit maupun pengarang melihat common sense masyarakat. Maksudnya, isi buku yang dicetak merupakan minat umum masyarakat pada waktu tertentu atau dalam waktu yang lama. Contohnya, pada musim haji buku-buku tentang haji akan laku keras. Pada musim Kesatria Baja Hitam ditayangkan, anak akan menyukai buku-buku cerita atau bergambar Baja Hitam.

Faktor penampilan adalah penampilan isi dan phisik buku. Penampilan isi buku mencakup topik bahasan yang menarik, bahasa yang mudah dipahami, dan penulisan yang sesuai dengan kaidah. Penampilan phisik buku meliputi bentuk, huruf, tata letak tulisan, gambar/photo dalam buku, dan penjilidan. Jika penampilan keduanya baik, misalnya isi yang aktual dan tata letak huruf yang serasi, maka seseorang akan tertarik untuk membaca buku tersebut.


Literatur Sebagai Sumber Bacaan

Literatur adalah semua sumber informasi ilmiah yang digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar dan penelitian, seperti buku, majalah ilmiah, majalah populer, dan surat kabar. Dalam hal ini buku mencakup buku tentang disiplin ilmu tertentu dan buku referensi seperti kamus, ensiklopedi, direktori, buku subyek indeks, buku peta, skripsi, tesis, dan disertasi. Sumber informasi lain yang dapat dipakai para peneliti ialah non printed materials seperti kaset rekorder, kaset video, Compact Disc Read Only Memory (CD-ROM), Video Compatc Disc (VCD), micro film, dan sebagainya.

Buku adalah karangan seseorang atau lebih tentang suatu ilmu yang terdiri dari beberapa bab, yang masing-masing bab biasanya berkaitan satu dengan lainnya. Buku juga disebut dengan monograph karena ia adalah bentuk karangan dalam satu disiplin ilmu tertentu dan diterbitkan tidak berseri secara rutin namun setiap tahunan. Kelebihan buku adalah penulisannya mendalam, mencakup banyak aspek yang dibahas, dan merupakan satu kesatuan pemikiran yang utuh dalam satu disiplin ilmu. Sedangkan kelemahannya adalah buku akan lebih cepat ketinggalan perkembangan ilmu karena diterbitkan tahunan. Karena pembahasan yang mendalam, seseorang kadang enggan mengkaji buku secara detail. Buku digunakan sebagai sumber teori atau konsep yang diperlukan dalam kegiatan penelitian.

Kamus ialah kumpulan (kompendium) kata-kata yang dijelaskan dalam bahasa yang bersangkutan atau diterjemahkan dalam bahasa asing, yang disusun secara alpabetis. Kamus tersebut adalah kamus bahasa atau leksikon. Sedangkan kamus khusus atau kamus istilah (glosari) merupakan kamus yang berisi istilah-istilah dalam satu disiplin ilmu tertentu yang diberi pengertian. Kamus dapat juga berupa kamus biografi (kamus who’s who) yang berisi tentang ringkasan riwayat hidup dan karya-karya tokoh-tokoh tertentu. Dalam kegiatan penelitian kamus digunakan untuk mencari terjemahan kata-kata asing, pengertian secara etimologis maupun terminologis, dan definisi-definisi istilah tertentu.

Ensiklopedi ialah satu buku atau beberapa buku berseri (1 set buku) yang memberi informasi tentang setiap cabang ilmu pengetahuan, atau tentang suatu subyek tertentu, secara singkat yang disusun secara alpabetis. Penjelasan dalam ensiklopedi merupakan penjelasan terminologis yang singkat (seperlunya) yang kadang-kadang disertai gambar. Beberapa contoh ensiklopedi adalah Encyclopaedia Britanica, Encyclopedia Americana, Ensiklopedi Indonesia, Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Hukum Islam, dan sebagainya. Kelebihan ensiklopedi adalah keanekaragaman ilmu, konsep, dan istilah yang disediakan, serta cocok untuk konsep-konsep yang relatif ‘statis’ (berkembang dalam waktu yang relatif lama). Kelemahannya ialah bahwa ensiklopedia memerlukan revisi yang lama sehingga cepat ketinggalan jaman.

Direktori ialah suatu buku yang menyajikan informasi mengenai orang, organisasi, atau dokumen yang ada pada suatu periode ataupun pada bidang khusus. Direktori biasanya hanya memuat informasi singkat, bahkan hanya daftarnya saja. Beberapa contoh direktori adalah direktori buku yang akan terbit, direktori tesis/disertasi, direktori nama perusahaan, direktori proyek penelitian, direktori nama organisasi kemasyarakatan, dan sebaganya. Kekuatannya adalah direktori memuat banyak nama atau istilah, sedang kelemahannya ialah informasinya sangat singkat seperti hanya menyebut nama dan alamat.

Buku subyek indeks ialah buku yang memuat subyek-subyek (istilah-istilah, terminologies) suatu ilmu tertentu yang disertai dengan sedikit penjelasan, dan biasanya dicantumkan sumber-sumber buku atau majalah yang memuatnya. Walaupun kelemahannya adalah hanya memuat subyek-subyek, buku indeks mempunyai kelebihan, yaitu memuat banyak sumber-sumber tulisan. Contohnya ialah Buku Subyek Indeks (BSI) Kedokteran, BSI Hukum, BSI Ekonomi, dan sebaganya. Hal ini sangat bermanfaat bagi para peneliti.

Buku peta adalah buku yang memuat informasi tentang tempat-tempat di bumi, seperti kota, propinsi, negara, sungai, gunung, laut, selat, danau, tempat ibadah, dan sebagainya, yang sangat bermanfaat bagi para peneliti. Buku peta sangat bermanfaat untuk mengetahui lokasi atau tempat, serta jarak.

Majalah ilmiah ialah kumpulan artikel-artikel ilmiah (karya ilmiah) dalam bidang ilmu tertentu yang diterbitkan secara periodik seperti dua mingguan, bulanan, tiga bulanan, dan sebagainya. Kelebihan majalah ilmiah adalah informasi sangat up to date karena diterbitkan secara periodik mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Namun, kelemahannya adalah penjelasan yang tidak menyeluruh dan tidak mendalam. Para peneliti paling sering menggunakannya sebagai sumber informasi karena kelebihannya. Sedangkan majalah populer merupakan majalah yang memuat berita-berita, informasi hiburan, pendidikan, ekonomi, dan informasi-informasi ringan (non ilmiah). Sedangkan surat kabar (koran) biasanya memuat berita-berita harian, baik skala lokal, nasional, maupun internasional, namun juga memuat informasi iklan, hiburan, ekonomi, dan informasi ringan lainnya. Koran mempunyai kelebihan, yaitu informasinya sangat up to date (aktual) namun tidak selalu ilmiah.

(bersambung)

Wallaahu a’lam bish-shawwab,
Fas-aluu ahladz-dzikri inkuntum laa ta’lamuun

Penulis:
Muhammad Muhtar Arifin Sholeh
Dosen di UNISSULA Semarang
Ph.D Student di Department of Information Studies, University of Sheffield UK
Alumni Antropologi UGM & Tarbiyah IAIN
http://muhstarvision.blogspot.com
|
This entry was posted on 19:58 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: